InfoTek


Alinco DR-620


Spec:
- Frek TX: Dual Band
- Frek RX: 88-999 MHz.
- Dual Receive, Dual Volume, Dual Display
- Power VHF 50W, UHF 35W
- Internal Duplexter
- RX mode V+V / V+U / U+U
- Ada kipas otomatis di panel belakang
- LCD bisa dilepas dari bodi, ditaruh di dasboard atau meja
- Bisa cross band repeat dg sedikit pencet menu.
Pertama memakai radio ini saya agak bingung. menunya kurang praktis.
Memang radio ini bisa dual display. Tapi dia hanya bisa TX di bagian main display (A) saja. Di sub display (B) dia tdk bisa TX hanya monitor saja. Jadi kalau frekwensi di sub band mau dijadikan untuk TX, maka harus dipindah dulu ke main display (A).
Sub band hanya bisa menampilkan frekwensi 136-174, 420-470 dan 800-999 Mhz. Tdk bisa continue, sama persis dengan Yaesu VX7R. kalau main band bisa menampilkan 88-999 Mhz.
Oh ya, main Band dan Sub Band posisinya bisa dipindah2. Kadang Main di A (kiri), kadang bisa juga di B(Kanan). Kalau sub band mau untuk transmit, dia hrs dipindah ke A (main display), jadi main band pindah ke B (sub display).
Walau radio ini bisa terima U-U atau V-V tapi tdk bisa menampilkan 2 frekwensi yang sama bersamaan. Misal frekwensi amatir 136-174 bersama2 di A dan B. Atau 440 dan 450 di A dan B.
Dia hanya bisa menampilan yang beda area. Misal radio FM dan amatir, atau air band dan amatir. Kan sama-sama VHF. Kalau UHF nya 400 Mhz dan 800 Mhz.
Kalau A dan B sama2 radio atau air band atau sama2 amatir tdk bisa.
Radio ini mempunya display yang bisa dilepas, sama persis dengan FT-7800R. Tp kabel bawaanya sangat pendek. Yang punya saya sdh ada kabel extender kira2 satu meter. JAdi display RIG bisa ditaruh di meja, bodi dibawah.

Mempunyai kipas pendingin attached. Lagi2 sama persis dengan FT-7800. Jika PTT ditekan kipas akan berputar selama kira2 1 menit setelah PTT dilepas baru berhenti. Kipas ini disatu sisi sangat mebantu. Tp disiisi lain kadang mengganggu. Misal di malam hari yang hening kipas kadang berisik. Padahal kita hanya pakai 5 watt yang nota bene pesawat tdk panas, tdk perlu kipas. Tp kipas tetap saja berputar.
MIC memakai konektor ulir. Ini saya suka. Dari pada pakai konektor RJ yang kayak kabel LAN / tlp. Kalau konektor RJ lebih cepat rusak, apalagi jika tertarik-tarik.
Ada internal duplexter. TApi fungsi ini saya gak bisa begitu mengerti.
Ini adalah radio RIG pertama saya yang ada mode WFM. Jadi bisa denger suara radio. Sayang tdk bisa untuk TV. Walau sebenarnya bisa juga krn mode WFM. Tp frekwensinya gak tdk tercakup. TV frekwensinya 570-799 Mhz. Radio di DR620 lumayan peka. Beberapa radio dari malaysia dan singapore bisa saya tangkap.
Dengan power 50 watt untuk VHF saya rasa sdh cukup jika hanya untuk cuap-cuap say hello. Toh saya perlunya radio juga untuk komunikasi, bukan untuk pentung-pentungan. Modal blm ada jk untuk mentung orang. Dengan 50 watt sdh bagus diterima lawan bicara dari jarak 150KM (laut view). Sayapun tdk kesulitan menerima lawan bicara dengan jarak yang lumayan jauh.
Kelebihan:
- Wide band RX, dual band TX
- Bisa radio FM
- LCD bisa dilepas
- Ada kipas walau kadang mengganggu
- Bisa cross band dengan sedikit modif (non standar spec)
Kekurangan:
- menu rumit menurut saya. Hrs pindah2 dari main ke sub jk mau tukar TX
- Tdk bisa TX V-V di band yang sama (misal 144 dan 143)